KLATEN, KOMPAS.com – Continuously variable transmission (CVT) merupakan jenis transmisi otomatis.
Artinya, pengemudi tidak perlu memainkan pedal kopling dan memindahkan gigi percepatan.
Mobil yang dilengkapi CVT dapat melakukan perpindahan percepatan secara otomatis, menyesuaikan kebutuhan dan kondisi jalan.
Baca juga: Kesalahan Pengemudi yang Bikin Transmisi Matik Konvensional Cepat Rusak
Imun, pemilik bengkel spesialis Ford Trucuk Klaten, mengatakan tuas CVT bisa diposisikan tetap di D saat mobil menanjak.
“Percepatan transmisi akan menyesuaikan berdasarkan pembacaan sistem. Posisi drive (D) artinya rasio berupa rentang dari paling rendah ke yang paling tinggi,” ucap Imun kepada Kompas.com, Jumat (20/6/2025).
Sistem pada CVT akan memposisikan rasio percepatan rendah secara otomatis jika memang dibutuhkan, seperti saat melewati jalan menanjak.
“Transmission control module (TCM) akan membaca pergerakan putaran mesin, laju kendaraan, dan lainnya lewat beberapa sensor, termasuk sensor pembukaan pedal gas,” ucap Imun.
Menurut Imun, memindahkan tuas CVT secara manual ke percepatan rendah sebenarnya tidak diperlukan, kecuali pengemudi memang membutuhkan demi mencapai performa tertentu.
Baca juga: Kapan Waktu Ganti Oli CVT Mobil yang Benar?
Arif Suasono Ariyadi, pemilik bengkel spesialis Nissan Datsun Kebat Motors Bintaro, Tangerang Selatan, mengatakan memindahkan tuas CVT ke percepatan rendah secara manual bisa memberikan dampak responsif.
“Pilihan tuas CVT seperti Low (L), Sport (S), 2, atau 1 bisa digunakan saat menanjak curam. Fungsinya untuk menahan gigi di rasio rendah, menambah torsi sebagai tenaga dorong, dan mencegah transmisi berpindah ke gigi tinggi terlalu cepat,” ucap Arif kepada Kompas.com, Jumat (20/6/2025).
Posisi D cenderung berpindah ke rasio lebih tinggi untuk mencapai efisiensi, sehingga mobil bisa terasa kurang bertenaga di tanjakan yang panjang.
Baca juga: Estimasi Biaya Perawatan DCT Mobil di Bengkel Spesialis