YERUSALEM, KOMPAS.com – Sirene serangan udara meraung di Yerusalem pada Sabtu (14/6/2025), menyikapi gelombang baru serangan rudal yang dilancarkan Iran ke wilayah Israel. Peringatan darurat ini disampaikan Militer Israel yang mendesak warganya untuk segera berlindung setelah mendeteksi proyektil baru yang ditembakkan dari Iran.
Militer Israel mengonfirmasi bahwa sirene telah aktif di berbagai daerah di negara itu sebagai respons terhadap teridentifikasinya rudal dari Iran. “Saat ini, IAF (Angkatan Udara Israel) sedang beroperasi untuk mencegat dan menyerang jika diperlukan guna menghilangkan ancaman,” demikian pernyataan militer Israel, yang dikutip dari kantor berita AFP. Pada saat yang sama, para wartawan AFP di lapangan melaporkan mendengar serangkaian ledakan signifikan yang bergema di Tel Aviv dan Yerusalem.
Eskalasi terbaru ini menyusul serangan balasan masif yang dilancarkan Iran pada Jumat (13/6/2025) tengah malam waktu setempat. Pada insiden sebelumnya, Iran menembakkan nyaris 100 rudal yang menargetkan Ibu Kota Tel Aviv, memicu kepanikan dan keprihatinan di kalangan penduduk.
Laporan dari BBC menyebutkan bahwa suara ledakan besar memecah kesunyian malam di Tel Aviv, menyebabkan warga berhamburan mencari tempat perlindungan. Suasana tegang terlihat jelas, dengan sebagian warga terlihat berdoa dalam hati, sementara yang lain sibuk memantau gawai mereka untuk mendapatkan informasi terkini tentang serangan Iran. Menurut Pasukan Pertahanan Israel (IDF), ledakan yang terdengar berasal dari keberhasilan pencegatan rudal atau dampak jatuhnya rudal Iran ke daratan.
Juru bicara IDF, Avichay Adraee, mengungkapkan bahwa Iran telah meluncurkan hampir 100 rudal dalam dua gelombang serangan ke Israel. Meskipun demikian, mayoritas rudal tersebut diklaim berhasil dicegat oleh sistem pertahanan Israel atau tidak mencapai target yang dimaksud. Wartawan BBC turut menyaksikan ledakan besar di langit Israel tengah, sebuah pemandangan yang menggarisbawahi intensitas konflik. IDF juga menyatakan bahwa serangan Iran akan terus berlanjut, dengan “rentetan serangan puluhan roket telah diluncurkan” ke Israel.
Di tengah rentetan serangan ini, Layanan Ambulans Israel, Magen David Adom (MDA), melaporkan adanya korban luka. Sebanyak 40 orang menderita luka-luka di pusat Kota Tel Aviv dan telah dilarikan ke rumah sakit. Dua dari korban tersebut dilaporkan dalam kondisi kritis. Para pasien mengalami berbagai jenis luka, mulai dari pecahan proyektil, syok, hingga menghirup asap. “Sejauh ini, tim (ambulans) dikerahkan untuk menyisir tujuh lokasi (serangan) di Dan Bloc,” terang juru bicara MDA, merujuk pada area metropolitan Tel Aviv yang terdampak serangan.