muthafuckingamers.com – , Jakarta – PT Indointernet Tbk (Indonet) berhasil membukukan pendapatan yang mengesankan sebesar Rp 1,02 triliun sepanjang tahun 2024. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 6,99 persen dibandingkan tahun 2023 yang mencapai Rp 950,41 miliar.
Keberhasilan ini terutama ditopang oleh pertumbuhan signifikan pada segmen pusat data, seperti yang diungkapkan CEO Indonet, Andy Rigoli, dalam keterangan tertulis pada Selasa, 17 Juni 2025. Segmen ini berkontribusi sebesar Rp 444,10 miliar terhadap total pendapatan, meningkat 20,52 persen dari Rp 368,48 miliar pada tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini menunjukkan tingginya permintaan akan layanan pusat data di Indonesia.
Selain pusat data, Indonet juga meraih pendapatan dari layanan konektivitas dan cloud perusahaan. Layanan konektivitas memberikan kontribusi sebesar Rp 228,99 miliar, sementara layanan cloud perusahaan menyumbang Rp 368,15 miliar terhadap total pendapatan perusahaan.
Meskipun pendapatan meningkat, Indonet mengalami penurunan laba bersih pada tahun 2024. Laba bersih tercatat sebesar Rp 232,30 miliar, mengalami penurunan 8,28 persen dibandingkan tahun 2023 yang mencapai Rp 253,27 miliar. Penurunan ini, menurut Andy Rigoli, merupakan dampak jangka pendek dari investasi strategis yang dilakukan perusahaan.
Namun, sejalan dengan pertumbuhan pendapatan, Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) Indonet justru menunjukan tren positif. EBITDA pada tahun 2024 mencapai Rp 426,11 miliar, meningkat 8,35 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan kinerja keuangan perusahaan yang tetap sehat dan berkelanjutan.
Andy Rigoli optimistis bahwa investasi strategis yang dilakukan akan berdampak positif pada peningkatan laba bersih di masa mendatang. Ia menekankan bahwa kinerja pendapatan dan EBITDA yang kuat menunjukkan arah dan visi perusahaan yang tepat. Investasi ini, diyakini akan memberikan hasil yang lebih baik pada tahun-tahun berikutnya.
Sepanjang tahun 2024, Indonet juga aktif melakukan berbagai aksi korporasi. Salah satu yang paling menonjol adalah selesainya pembangunan EDGE1, pusat data pertama Indonet di pusat kota Jakarta. Seluruh kapasitas EDGE1 kini telah terkontrak oleh pelanggan-pelanggan terkemuka di bidang cloud, jaringan, dan kecerdasan buatan.
Tidak berhenti sampai di situ, Indonet juga telah membuka EDGE2, pusat data kedua di Jakarta pada Juni tahun lalu. EDGE2 pun telah menunjukan performa yang baik, dengan kapasitas terkontrak mencapai 40 persen, melampaui target awal perusahaan. Keberhasilan ini semakin memperkuat posisi Indonet sebagai pemain utama di industri pusat data Indonesia.
Pilihan Editor: Di Balik Aturan OJK tentang Berbagi Risiko Asuransi