JAKARTA, KOMPAS.com – Meski sejumlah model andalan Honda telah menerima sentuhan penyegaran, ada satu bintang utama yang masih setia dengan tampilan lamanya: Honda Brio. Kendati demikian, mobil kompak ini tetap menjadi ‘tulang punggung’ penjualan bagi PT Honda Prospect Motor (HPM).
Kali terakhir Honda Brio menerima penyegaran desain adalah empat tahun silam. Namun, fakta ini tidak menyurutkan dominasinya; kontribusinya terhadap total penjualan HPM justru tetap yang terbesar, mengungguli deretan model Honda lainnya di pasar Indonesia.
Baca juga: Honda Merambah ke Dunia Esport Bersama Brio
Menanggapi hal ini, Yusak Billy, selaku Sales & Marketing and After Sales Director PT HPM, menjelaskan bahwa pihak Honda sedang aktif mempelajari kebutuhan konsumen sebelum meluncurkan penyegaran Brio. Ia menegaskan, “Penyegaran memang diperlukan, tapi kami pelajari ya, seperti apa sih penyegaran yang diperlukan untuk konsumen Brio sekarang,” ujarnya kepada awak media di Anyer baru-baru ini.
Billy menambahkan, pendekatan penyegaran yang akan dilakukan tidak selalu berarti perubahan total. “Penyegaran tidak harus full. Ya, tergantung kebutuhan, keinginan konsumen. Kita pelajari terus masih perlu apa,” pungkasnya, mengisyaratkan bahwa adaptasi bisa disesuaikan dengan preferensi pasar.
Baca juga: Cek Harga Baru Brio Satya, Agya, Ayla, Calya, dan Sigra per Juni 2025
Dominasi Honda Brio di pasar terbukti lewat angka penjualan. Berdasarkan data wholesales Gaikindo sepanjang tahun 2024, total penjualan Brio telah menembus 51.133 unit. Dari jumlah tersebut, Brio Satya menyumbang angka signifikan sebesar 45.438 unit, sementara Brio RS berkontribusi 5.695 unit.
Bagi konsumen yang tertarik, harga Honda Brio saat ini dipasarkan mulai dari Rp 170,4 juta hingga Rp 258,2 juta (OTR Jakarta), menawarkan pilihan varian yang beragam sesuai kebutuhan dan anggaran.