Jakarta – Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, menyampaikan kecaman keras terhadap serangan Israel ke Iran yang terjadi pada Jumat dini hari. Guterres mendesak seluruh negara anggota PBB untuk menahan diri semaksimal mungkin, menekankan bahwa eskalasi militer di Timur Tengah harus dicegah dengan segala cara.
Wakil Juru Bicara Sekretaris Jenderal, Farhan Haq, menyoroti kekhawatiran Guterres, terutama terkait serangan Israel yang menyasar instalasi nuklir di Iran. Serangan ini terjadi di tengah berlangsungnya pembicaraan antara Iran dan Amerika Serikat mengenai program nuklir Iran. Guterres mengingatkan kembali kewajiban semua negara anggota PBB untuk bertindak sesuai dengan Piagam PBB dan hukum internasional, serta menyerukan pengendalian diri yang maksimal untuk mencegah konflik yang lebih dalam, yang menurutnya akan menjadi beban yang tak tertahankan bagi kawasan tersebut.
Pada hari Jumat, 13 Juni 2025, kepala pengawas atom yang didukung PBB mengumumkan bahwa otoritas Iran telah mengonfirmasi bahwa situs pengayaan Natanz terkena dampak serangan, namun tidak memengaruhi tingkat radiasi yang ada. Selain itu, otoritas keselamatan nuklir Iran melaporkan bahwa lokasi Isfahan dan Fordow juga tidak terdampak oleh serangan Israel.
Rafael Grossi, kepala Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), menegaskan kembali prinsip penting bahwa fasilitas nuklir tidak boleh diserang dalam kondisi apapun. Serangan terhadap fasilitas nuklir dapat membahayakan manusia dan lingkungan, serta memiliki implikasi serius terhadap keselamatan, keamanan, perlindungan nuklir, dan perdamaian serta keamanan regional dan internasional.
Dilansir dari Al Jazeera, Rafael Grossi melaporkan adanya kontaminasi radiologi dan kimia di fasilitas Natanz, tempat Iran memproduksi uranium yang diperkaya hingga 60 persen. Meskipun demikian, ia menyatakan bahwa kontaminasi tersebut “dapat diatasi dengan tindakan yang tepat” dan IAEA siap mengirim pakar keamanan nuklir untuk membantu mengamankan lokasi tersebut jika diminta. “Saya mengimbau semua pihak untuk menahan diri semaksimal mungkin guna menghindari eskalasi lebih lanjut,” tegasnya.
Senada dengan Guterres, Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Politik, Rosemary DiCarlo, juga mendesak kedua belah pihak untuk menunjukkan pengekangan maksimal pada momen krusial ini. Menurutnya, resolusi damai melalui negosiasi tetap menjadi jalan terbaik untuk memastikan program nuklir Iran bersifat damai. “Kita harus dengan segala cara menghindari konflik yang semakin besar yang akan menimbulkan konsekuensi global yang sangat besar,” ujarnya kepada dewan.
Pilihan editor: Agresi dari Operasi Rising Lion: Israel Klaim Bidik Situs-situs Nuklir Iran dengan 200 Jet Tempur